Wednesday, January 8, 2014

Memulai Usaha Integrated Farming System

Memulai usaha Integrated Farming System, sebaiknya hal yang paling mendasar adalah
1. Economies of scale, dan
2. Economies of scope
Konsep dasar pengertian Economies of scale dan Economies of scope:
  1. Economies of scale: Semakin banyak volume out put maka biaya rata-rata produksi semakin kecil sehingga keuntungan semakin besar.
  2.  Economies of scope: Apabila perusahaan menghasilkan beragam jenis out put maka biaya rata-rata produksinya akan semakin kecil.
Dalam economies of scale, pengurangan biaya rata rata produksi digunakan untuk menambah total produksi dalam jenis barang yang sama, sedangkan untuk economies of scope, penurunan biaya rata rata produksi akan digunakan untuk memproduksi 2 jenis barang atau lebih. Maka dalam perusahaan akan ada keragaman hasil produksi.

Proses yang diperhatikan pada saat memulai
1. Lahan
2. Manajemen Operasi dan Pengelolaan
3. Pengaturan Sumber Daya Manusia
4. Perencanaan Fasilitas
4. Perencanaan Cash Flow
5. Penentuan prioritas product
6. Strategy Pemasaran
7. Sumber Energy, Sumber Air, Pakan, Fertilisir

Lahan

Beberapa hal penting sangat perlu diperhatikan dalam memilih lahan, diantaranya adalah tentang
1. Akses <-- sangat penting
Lahan didalam farm berperan penting dalam  area produksi. Sangat penting memilih lahan yang mempunyai akses jalan. Semua aktivitas dalam farm membutuhkan akses tersebut

2. Sumber Air <-- sangat penting, harus ada
Sumber air sangat penting, selain untuk keperluan sehari hari, juga untuk keperluan irigasi, penyiraman dan lain lain. Jika lahan tidak mempunyai sumber air mengalir, maka bisa membuat kolam kolam penampung air, dan air nya bisa digunakan untuk penyemprotan tanaman, sekaligus juga untuk memelihara ikan dan ternak. Sumber air untuk kolam bisa di ambil dari air tanah atau menampung air hujan. Untuk lahan kering, berbukit, sangat penting memperhatikan cuaca dan tingkat curah hujan nya, dan sangat penting untuk membuat cadangan air.
Jika masalah air kurang di perhatikan, impact nya akan berat di cost.

3. Cuaca dan faktor alam
Perlu diperhatikan, bagaimana curah hujan, kondisi angin di area tersebut. Perlu mencari info, apakah pernah musim kering, banjir, berapa lama, di musim apa saja. Perlu juga untuk mengetahui apakah pernah terjadi angin badai, dan lain lain

4. Sumber Energy <--sangat penting, harus ada
Aktivitas di farming membutuhkan energy, terutama listrik dan bensin atau solar.
Perlu di cari informasi mengenai dimana sumber energy untuk kelistrikan, berapa jarak dari PLN dan penarikan cable untuk 220V. Jika tidak ada listrik, apakah bisa menggunakan genset, atau perlu tidak mencari sumber energy alternatif, seperti biogas digester, sumber angin, atau sumber air yang mengalir

5. Kondisi lahan <-- penting
Lahan yang datar lebih baik dari pada lahan yang berbukit. Perlu juga dilihat kondisi perakaran. Jika banyak sisa perakaran dari tanaman kayu, akan sulit membentuk lahan tersebut, dan sering kali sisa bonggol kayu seperti tanaman puspa, bisa tumbuh kembali lebih cepat dari gulma yang lain.
Jika pembersihan lahan, meskipun dilakukan pembakaran, kadang kala tidak mampu membunuh sisa perakaran tanaman kayu didalam tanah, dan gulma dari perakaran tanaman kayu ini tumbuh kembali. Maka solusi yang lebih murah adalah, dengan melalukan exkavasi lahan. Perlu didozer, sehingga semua sisa perakaran kayu dapat terangkat, dan lahan dapat dibentuk dengan cepat. Jika kurang memperhatikan hal ini, maka berimpact pada biaya clearance dan pembentukan lahan.

6. Legalitas lahan <-- sangat penting
Perlu ditelusuri dengan baik dan hati hati mengenai legalitas lahan sebelum membeli atau menyewa lahan tersebut. Jika lahan girik, perlu ditelusuri lebih jauh dan sangat hati hati dan selalu berkonsultasi ke kepala desa setempat dan pihak pihak yang berkompeten, dan jangan  melakukan pembayaran dulu. Jika lahan tersebut sudah memiliki sertifikat, sudah ada kejelasan, dan proses akan lebih mudah, tapi pembayaran tetap dilakukan setelah ada green light dari notaris. Jangan terjebak dengan calo calo. Sering kali saat bertemu pertama kali calo nya hanya satu atau dua orang, tapi saat kunjungan ke lapangan, calo nya menjadi banyak,  lebih baik mundur dan segera membatalkan dalam proses akusisi lahan dengan kondisi seperti itu.
Cara yang lebih baik adalah mencari sekretaris desa, mereka adalah pejabat desa, dan mengetahui banyak tentang status administrasi lahan di area mereka. Gunakan prosedur didepan notaris untuk ke-absah-an perjanjian, agar mempunyai status hukum yang jelas.
Jika kemampuan keuangan terbatas, dan hanya mampu menyewa, maka upayakan ada sebagian lahan yang bisa dibeli untuk pembangunan fasilitas, seperti pondok, sumur bor, listrik pln, mck, dll. Upayakan ada perjanjian untuk kemungkinan pembelian seluruh lahan jika situasi keuangan kelak sudah mampu.
Lahan merupakan suatu investasi jangka panjang, maka investasi di lahan juga merupakan suatu nilai yang menguntungkan

-- to be continued