Sunday, February 23, 2014

Siklus/Daur Sulfur (Biogeokimia)

Siklus/Daur Sulfur (Biogeokimia)

Source: http://05mei1995.blogspot.com/2012/05/siklusdaur-sulfur-biogeokimia.html by Bustomi Makmum
Daur/Siklus Sulfur
Sebelum beranjak pada pembahasan mengenai daur sulfur. Kita harus terlebih dahulu mengetahui apa itu Biogeokimia, karena daur sulfur termasuk dalam macam-macam daur Biogeokimia.
Pengertian Biogeokimia
Biogeokimia merupakan perubahan atau pertukaran yang terjadi secara terus menerus antara komponen biosfer yang tak hidup dengan yang hidup.
clip_image002
Pada ekosistem, materi di setiap tingkat trofik tidaklah hilang. Materi yang berupa unsur-unsur penyusun untuk bahan organik tersebut didaur ulang, dimana unsur-unsur tersebut masuk dalam kompoenen biotik lantaran udara, air dan tanah. Daur ulang materi ini disebut juga dengan Daur Biogeokimia, hal ini dikarenakan dalam perubahan tersebut melibatkan beberapa makhluk hidup serta batuan (geofisik).
Fungsi Daur Biogeokimia
Perubahan atau daur ulang unsur-unsur yang sudah dikenal dengan sebutan Daur Biogeokimia ini mempunyai peranan dan fungsi yang penting dalam menjaga kelangsungan hidup dibumi, hal ini karenakan semua materi hasil daur beogeokimia tersebut dapat digunakan oleh semua yang ada di muka bumi ini, termasuk komponen biotik ataupun komponen abiotik.
Kesimpulan
Daur Biogeokimia : 
-  pertukaran atau perubahan yang terus menerus, antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup.
-  Dalam suatu ekosistem, materi pada setiap tingkat trofik tidak hilang. 
-  Materi berupa unsur-unsur penyusun bahan organik tersebut didaur-ulang. 
-  Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen biotik melalui udara, tanah, dan air. 
-  Daur ulang materi tersebut melibatkan makhluk hidup dan batuan (geofisik) 

Fungsi Daur Biogeokimia sebagai siklus materi yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.
Hal yang penting yang perlu dipahami dalam siklus biogeokimia :

1. Unsur/materi/senyawa (kimia) akan terdapat di bumi (geo) dan dalam tubuh organisme
2. perpindahan dari geo ke geo terjadi misalnya dari udara diserap oleh tanah atau lautan dengan perantara hujan, pelapukan (perubahan batuan menjadi tanah), erosi (pengikisan) dan pengendapan
3. unsur/senyawa kimia dari bumi (geo) ke organisme (bio) digunakan untuk berbagai proses metabolisme
4. penyerapan/perpindahan unsur/senyawa melibatkan berbagai jenis mikroorganisme yang berperan sebagai dekomposer
Macam-macam daur biogeokimia :

a. daur Air/siklus hidrologi
b. daur Karbon
c. daur Nitrogen
d. daur Fosfor
e. daur sulfur/belerang

Nah, pada kesempatan kali ini, dari sekian macam daur biogeokimia yang akan kita bahas adalah daur sulfur/belerang.
DAUR / SIKLUS SULFUR (BELERANG)
Sulfur terdapat dalam bentuk sulfat anorganik. Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan kadang-kadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida ini seringkali mematikan mahluk hidup di perairan dan pada umumnya dihasilkan dari penguraian bahan organik yang mati. Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4). Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, lalu semua mahluk hidup mati dan akan diuraikan komponen organiknya oleh bakteri. Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur, antara lain Desulfomaculum dan Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S). Kemudian H2S digunakan bakteri fotoautotrof anaerob seperti Chromatium dan melepaskan sulfur dan oksigen. Sulfur di oksidasi menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof seperti Thiobacillus.
clip_image004
Selain proses tadi, manusia juga berperan dalam siklus sulfur. Hasil pembakaran pabrik membawa sulfur ke atmosfer. Ketika hujan terjadi, turunlah hujan asam yang membawa H2SO4 kembali ke tanah. Hal ini dapat menyebabkan perusakan batuan juga tanaman.
Dalam daur belerang, mikroorganisme yang bertanggung jawab dalam setiap trasformasi adalah sebagai berikut :
1. H2S → S → SO4; bakteri sulfur tak berwarna, hijau dan ungu.
2. SO4 → H2S (reduksi sulfat anaerobik), bakteri desulfovibrio.
3. H2S → SO4 (Pengokaidasi sulfide aerobik); bakteri thiobacilli.
4. S organik → SO4 + H2S, masing-masing mikroorganisme heterotrofik aerobik dan anaerobik.
Proses rantai makanan disebut-sebut sebagai proses perpindahan sulfat, yang selanjutnya ketika semua mahluk hidup mati dan nanti akan diuraikan oleh komponen organiknya yakni bakteri. Beberapa bakteri yang terlibat dalam proses daur belerang (sulfur) adalah Desulfibrio dan Desulfomaculum yang nantinya akan berperan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk (H2S) atau hidrogen sulfida. Sulfida sendiri nantinya akan dimanfaatkan oleh bakteri Fotoautotrof anaerob seperti halnya Chromatium dan melepaskan sulfur serta oksigen. Bakteri kemolitotrof seperti halnya Thiobacillus yang akhirnya akan mengoksidasi menjadibentuksulfat.
clip_image006
Belerang atau sulfur merupakan unsur penyusun protein. Tumbuhan mendapat sulfur dari dalam tanah dalam bentuk sulfat (SO4 ). Kemudian tumbuhan tersebut dimakan hewan sehingga sulfur berpindah ke hewan. Lalu hewan dan tumbuhan mati diuraikan menjadi gas H2S atau menjadi sulfat lagi. Secara alami, belerang terkandung dalam tanah dalam bentuk mineral tanah. Ada juga yang gunung berapi dan sisa pembakaran minyak bumi dan batubara.
Daur tipe sedimen cenderung untuk lebih kurang sempurna dan lebih mudah diganggu oleh gangguan setempat sebab sebagian besar bahan terdapat dalam tempat dan relatif tidak aktif dan tidak bergerak di dalam kulit bumi. Akibatnya, beberapa bagian dari bahan yang dapat dipertukarkan cenderung " hilang" untuk waktu yang lama apabila gerakan menurunnya jauh lebih cepat dari pada gerakan "naik" kembali. Setiap daur melibatkan unsur organisme untuk membantu menguraikan senyawa-senyawa menjadi unsur-unsur.


Kesimpulan-kesimpulan
- sulfur merupakan unsur non logam  - bentuk aslinya adalah sebuah zat padat kristal berwarna kuning
- di alam  ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfida dan sulfat
- sulfur teradapat di udara karena adanya aktifitas gunung berapi dan penggunaan dari bahan bakar fosil (menghasilkan SO2)
- unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam bentuk senyawa asam amino
- tumbuhan mendapat sulfur dari dalam tanah dalam bentuk sulfat organik (SO4 ).
- sulfur berpindah ke organisme heterotrof dalam proses rantai makanan
- penguraian organisme yang mati mengasilkan gas H2S atau menjadi sulfat lagi.
- Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan kadang-kadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida.
- Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur,  antara lain Desulfomaculum dan Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S).
-  Kemudian H2S digunakan bakteri fotoautotrof anaerob seperti Chromatium dan melepaskan ulfur dan oksigen.
-  Sulfur di oksidasi menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof seperti Thiobacillus.
clip_image008

Siklus sulfur-iodin merupakan sederet proses termokimia yang digunakan untuk mendapatkan hidrogen. Ia terdiri dari tiga reaksi kimia yang keseluruhan reaktannya adalah air dan keseluruhan produknya adalah hidrogen dan oksigen.
2 H2SO4 → 2 SO2 + 2 H2O + O2(830 °C)
I2 + SO2 + 2 H2O → 2 HI + H2SO4(120 °C)
2 HI → I2 + H2(320 °C)
Senyawa sulfur dan iodin didaur dan digunakan ulang. Proses ini bersifat endotermik dan haruslah terjadi pada suhu yang tinggi. Siklus sulfur iodin sekarang ini sedang diteliti sebagai metode yang praktis untuk mendapatkan hidrogen. Namun karena penggunaan asam korosif yang pekat pada suhu yang tinggi, ia dapat menimbulkan risiko bahaya keselamatan yang besar apabila proses ini dibangun dalam skala besar. (Wikipedia)

Kesimpulan Dari Sumber Lain
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabrl pereodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16.
  • Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau .
  • Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning.
  • Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate .
  • belerang ( S) adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam bentuk senyawa asam amino unit kecil dari protein.
  • Protein ini penting pertumbuhan .
  • Tumbuhan mendapat sulfur dari dalam tanah dalam bentuk sulfat an organik (SO4 )
  • Dari mekanismemetabolism ditubuhnya dibentuklah sulfat organik entah dalam protein atau yang lainnya yang kemudian bisa berpindah ke tingkat tropi kehidupan lainnya
  • Tumbuhan yang mengandung sulfat organik itu jika dimakan hewan sehingga sulfur berpindah ke hewan lewat rantai makanan begitu seterusnya , jika masih berada di Tubuh mahkluk hidup maka sulfat masih dalam kondisi Sulfate Organik OK
  • Jika manusia , hewan dan tumbuhan mati diuraikan menjadi gas H2S atau menjadi sulfat an organnik lagi. gitu ....
  • Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan kadang-kadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida.
  • Hidrogen sulfida ini seringkali mematikan mahluk hidup di perairan dan pada umumnya dihasilkan dari penguraian bahan organik yang mati.
  • Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4).
  • Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, lalu semua mahluk hidup mati dan akan diuraikan komponen organiknya oleh bakteri.
  • Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur, antara lain Desulfomaculum dan Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S).
  • Kemudian H2S digunakan bakteri fotoautotrof anaerob seperti Chromatium dan melepaskan sulfur dan oksigen.
  • Sulfur di oksidasi menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof seperti Thiobacillus.
  • Begitu seterusnya
  • Secara alami, belerang terkandung dalam tanah dalam bentuk mineral tanah.
  • Ada juga yang gunung berapi dan sisa pembakaran minyak bumi dan batubara.
  • Sulfur / belerang diudara karena adanya aktifitas gunung berapi
  • juga karena pembakaran bahan bakar fosil batu bara berupa gas SO2
  • dari udara Sulfur oksida berada di awan terjadi hidrolisis air membentuk H2SO4 , di awan terjadi kondensasi kemudian turun hujan dikenal dengan hujan asam
  • hujan itu akan dibawa ke daratan kembali untuk dirubah menjadi Sulfat yang penting untuk tumbuhan .
  • Sulfur terdapat dalam bentuk sulfat anorganik (SO4), Sulfur dalam bentuk sulfat an organik inilah nanti akan dipindahkan dari bumi / alam ke tubuh tumbuhan lewat penyerapan sulphate oleh akar OK
  • Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan kadang-kadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida.

Wednesday, February 12, 2014

Mold Making, Pembuatan Cetakan (Moulding)

Pelajaran pembuatan cetakan atau moulding ini sangat penting sekali untuk orang yang akan membuat benda-benda darifiberglass (misal bemper mobil, bodi mobil, kapal, speed boat, meja, kursi, patung, helm, setir, asesories mobil/motor, tandon air, souvenir gantungan kunci, pigura foto, replika makanan dll), untuk pembuatan benda dari gip atau gypsum buat souvenir gypsum, membuat emas, sabun, dll.
Menurut saya membuat cetakan adalah pelajaran dasar sebelum anda membuat suatu hasil kreasi. Memang bisa kita memesan di orang lain tapi jauh sangat efektif bila kita bisa membuat sendiri.
Pelajaran cara membuat cetakan ini akan mempelajari macam-macam  pembuatan cetakan dari bahan fiberglass sendiri, dari gypsum, dari karet silicon atau silicon rubber.
Alat membuat cetakan : gelas ukur, wadah plastic, pipet, pengaduk plastic
Bahan Cetakan : resin dan pengering, atau silikon rubber dan pengering, anti lengket, benda /master untuk mencetak, serat ,
Cara membuat Cetakan : bila akan membuat cetakan dari fiberglass , campurkan resin dan pengering aduk rata tuangkan atau dikuas pada benda yang jadi contohnya bila benda yang akan dibuat besar bisa diberi serat agar hasil cetakan kuat. Sebelum  disiram atau dikuas sebaiknya benda contoh diberi anti lengket, Bila bahan dari silikon rubber caranya campur silikon rubber atau karet silikon dengan pengeringnya aduk dan siram atau kuas diatas benda yang dijadikan master cetakan.
Cetakan dari silikon rubber  tahan panas bisa sampai 400oC bisa juga untuk mencetak emas, maka dari itu cetakan silicon rubber  banyak dipakai di tempat pembuatan emas.Hasil dari silikon rubber juga lebih sempurna dan lebih detil, biasa untuk membuat benda yang banyak lekukan, tapi bila membuat benda yang lurus- lurus cukup menggunakan cetakan dari fiberglass jadi tergantung kebutuhan. Harga dari cetakan silikon rubber juga cukup mahal.

Menggunakan Silicon Rubber

Source Article: by Nurhadi Hadi, Link: resin-bekasi.blogspot.com , http://resin-bekasi.blogspot.com/2013/09/cara-menggunakan-silikon-rubber.html


Pada tutorial sebelum ini saya sudah membahas megenai cara menggunakan resin beserta takaran dan tips tips nya,kali ini saya akan berbagi menganai bagaimana cara menggunakan silicon rubber rtv 52 dengan katalis biru. (Stok saat ini rtv 683,lebih bagus).


Pertama-tama saya deskripsikan apa itu silicon rubber? Silikon/silicon rubber adalah cairan berwarna putih kental seperti susu,berfungsi untuk membuat cetakan silicon. Apabila sudah jadi berbentuk karet silicon (lentur persis seperti karet kondom HP).



Untuk membuatnya kita memerlukan beberapa alat pendukung, diantaranya :
  • 1Gelas atau wadah penampung , gunakan saja bekas tempat mineral
  • Pengaduk, boleh menggunakan kayu , sumpit atau sendok (pilih salah satu saja)
  • Master (Bahan yang akan dicetak/diduplikat) *WAJIB
  • Sendok teh
  • Lilin mainan (beli ditukang fotocopy,gramedia atau di abang abang tukang ager)
  • Plastik untuk alasnya

Setelah 5 alat pendukung sudah siap langkah berikutnya adalah Langkah langkah pembuatan:


Bentuk lilin mainan menjadi seperti kolam diatas plastik ,seperti gambar berikut:

Memilih kantong plastik sebagai alasnya karena silikon rubber tidak menempel pada plastik sehingga tidak menempel & mudah dilepaskan.


Masukan master(benda yang akan diduplikat),saya menggunakan contoh masternya sebuah uang logaman.Masukan ditengah tengah seperti pada gambar dibawah ini :


Setelah itu siap biarkan ,jgn disenggol.Sekarang kita buat adonan silikonnya.

1.Tuangkan perlahan silicon rubber ke dalam 1/4 gelas wadah penampung.

2. Masukan ½ sendok teh katalis  kedalam silicon rubber.

3. Aduk perlahan hingga adonan warna biru dari katalis merata,bila Anda mengaduknya terlalu keras/cepat maka akan menimbulkan gelembung. Bila itu terjadi pecahkan gelembung tersebut dengan cara disingkirkan ke atas permukaan/dipecahkan.

4.  Tuangkan adonan silicon tersebut ke kolam lilin yang berisi master,tuangkan sampai merendam master hingga tertutup semua.

Tunggu hingga 5 jam silicon rubber akan mengeras dari cairan kental berubah menjadi karet. 
Waktu yang dibutuhkan untuk mengeraskan silikon tergantung banyaknya katalis yang dituangkan, semakin banyak maka semakin cepat keras.

patokan lama pengerasan silikon bisa dilihat bedasarkan warna adonan setelah diaduk. semakin putih semakin lama adonan mengeras.




Setelah yakin telah kaku,Singkirkan lilin mainan, kemudian lepaskan master dari silicon rubber dengan perlahan ,Nah lubang yang ditinggalkan silicon rubber tersebut lah yang digunakan sebagai cetakan.






Anda dapat menuangkan resin,gypsum,semen dan lain lain untuk dicetak menjadi berapapun yang Anda mau, berkali kali.

Berikut adalah contoh hasil cetakan dan master nya, sangat miripkan?.









Monday, February 10, 2014

Perlakuan Lengkeng Lokal Tua yang di-injeksi Hormon dan Larutan Pupuk Membuat Banjir Buah

Source Article: Sistem Pertanian Terpadu Integrated Farming. 

WebBlog: http://sistem-pertanian-terpadu.blogspot.com/2012/12/lengkeng-lokal-sekali-suntik-banjir-buah.html


Injeksi 200 cc larutan pupuk dan hormon, ternyata kunci buahkan lengkeng berumur 40 tahun itu. Sepanjang hidup baru kali itu pohon lengkeng itu berbuah.
Isto Suwarno, seorang ayah beranak tiga yang tinggal di kawasan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Dua tahun belakangan perilaku Isto Suwarno tak ubahnya seorang dokter. Ia akrab dengan peralatan medis seperti obat-obatan dan jarum suntik. Namun, “pasien” Isto bukanlah orang sakit, melainkan para pemilik pohon lengkeng lokal. Keluhan “pasien” Isto itu seluruhnya sama: pohon lengkeng lokal mereka enggan berbuah. “Pasien” terakhir Isto tetangganya. Ia mengeluh pohon lengkeng lokal miliknya belum pernah sekali pun berbuah. Padahal, umur pohon kerabat rambutan itu sudah 40 tahun. Pertumbuhan pohon pun subur. Tajuknya rimbun diselimuti daun yang hijau segar.

Menurut Kepala Pusat Kajian Buah Tropis Institut Pertanian Bogor (IPB), Sobir PhD, menduga lengkeng lokal enggan berbuah lantaran tumbuh di luar habitat. 

Nephelium longan lokal lazimnya tumbuh subur dan rajin berbuah di daerah berketinggian lebih dari 600 m dpl seperti di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Sementara “pasien” Isto menanam lengkeng lokal di kawasan Prambanan, yang notabene merupakan dataran rendah berketinggian 100—200m dpl.

Pada Oktober 2010, Isto menyambangi pohon lengkeng lokal itu. Mula-mula ia melakukan “diagnosis” dengan memperhatikan secara seksama seluruh kondisi tajuk. Hasil “diagnosis” menunjukkan, tak satu pun ditemukan tunas baru muncul. Kondisi tanaman sehat dan subur. “Jika sudah tak ada daun baru yang muncul, baru diambil tindakan,” tuturnya.

Injeksi dengan Larutan Hormon dan Pupuk Berimbang.
Isto lantas mempersiapkan peralatan berupa bor dan jarum suntik. Ia lalu membuat 20 lubang di sekeliling pangkal batang. Lubang dibuat menggunakan mata bor berdiameter 1 cm hingga kedalaman 7 cm. Saat pengeboran posisi mata bor miring hingga 450.  Pada setiap lubang itu Isto menyuntikkan 10 cc larutan yang terdiri atas campuran pupuk NPK berimbang dan hormon perangsang bunga hasil racikan sendiri antara lain mengandung giberelin. Setelah itu lubang disumbat menggunakan potongan styrofoam untuk mencegah kontaminasi cendawan dan bakteri penyebab penyakit.

Menurut Yos Sutiyoso, ahli pupuk di Jakarta, kondisi daun yang seluruhnya hijau tua menandakan rasio karbon dan nitrogen (C/N ratio) tanaman tinggi.  Pada kondisi itu tanaman siap beralih dari fase pertumbuhan vegetatif ke generatif yang ditandai dengan munculnya bunga.

Sebulan setelah itu, pada November 2010 setelah perlakuan, lengkeng lokal berumur hampir setengah abad itu mulai berbunga. Tangkai bunga menyembul hampir di seluruh tajuk. Saat pohon tengah semarak bunga itu Isto mulai memupuk.  Sebanyak 5 karung atau setara 125 kg pupuk kandang asal kotoran sapi yang sudah terurai dimasukkan ke dalam parit yang dibuat mengelilingi batang. “Pemupukan saat tanaman berbunga penting karena tanaman butuh energi ekstra untuk pembentukan buah,” kata Isto.

Larutan Nutrisi Tambahan
Isto juga memberikan larutan infus berisi hara berkalium tinggi langsung ke daerah perakaran menggunakan sebuah drum yang dilubangi bagian sisi bawahnya (lihat boks). 

Menurut Yos, unsur kalium tinggi sangat diperlukan saat pembentukan buah. “Kalium membantu pembentukan protein dan karbohidrat,” katanya. Dengan begitu kadar pati yang terbentuk dalam buah tinggi sehingga buah pun semakin manis.

Larutan “infus” dalam drum biasanya habis setelah 2 hari. Setelah habis drum diisi kembali dengan air dan pupuk dengan dosis sama. Infus diberikan hingga panen yakni 4 bulan setelah berbunga. Sampai panen Isto menghabiskan 50 kg pupuk kandang, 2 kg NPK dan 1 kg KNO3. Berkat perlakuan itu, pada awal Maret 2011 dari pohon umur 40 tahun dituai 400 kg lengkeng. Saat diukur dengan refraktometer tingkat kemanisan buah mencapai 190 briks.
Hasil panen hingga 400 kg dari pohon yang baru pertama kali berbuah ini patut diacungi jempol. Asumsi kerabat leci itu enggan berbuah di dataran rendah terpatahkan. Panen itu pun terjadi di saat pohon lengkeng lokal lain mogok berbuah akibat iklim yang tidak menentu.

Memberikan Hasil yang Sama
Perlakuan sama terbukti juga mampu membuat 47 pohon lengkeng lokal berumur 15—25 tahun yang tumbuh di lingkungan kompleks Akademi Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) di Yogyakarta banjir buah. Pun 3 lengkeng lokal umur 9 tahun yang tumbuh di kawasan kampus Sekolah Tinggi Teknologi Angkasa Pura di Yogyakarta.

Menurut Sobir, aplikasi perangsangan buah dan pemupukan melalui injeksi lebih efektif untuk merangsang pembuahan. Itu terjadi karena nutrisi dan hormon langsung didistribusikan ke seluruh bagian tanaman melalui jaringan pembuluh. Jika lewat penyiraman atau penyemprotan ada kemungkinan unsur hara hilang karena menguap atau mengalir di permukaan tanah karena tanah terlalu padat,” ujar Sobir. Hanya saja aplikasi injeksi itu perlu tenaga ekstra bila diterapkan pada kebun berskala luas.

Isto menghitung aplikasi pupuk dan hormon perangsang buah dengan teknik injeksi lebih murah ketimbang dengan cara penyiraman. “Dosis pupuk yang digunakan lebih hemat, tetapi konsentrasinya lebih pekat,” kata Isto. Pada teknik konvensional, biaya pupuk dan hormon  mencapai Rp800.000/pohon. Dengan teknik injeksi cukup Rp50.000.

Setelah panen, Isto kembali memberikan 125 kg pupuk kandang. Tujuannya agar kondisi tanaman kembali pulih setelah energinya habis terkuras untuk menghasilkan buah. Sebulan kemudian biasanya mulai muncul tunas-tunas baru. Jika seluruh tunas sudah menjadi daun dewasa,  lengkeng pun dapat dibuahkan kembali dengan injeksi. (Imam Wiguna)

Injeksi ala Isto
  1. Lubangi pohon di sekeliling pangkal batang menggunakan bor berdiameter 1 cm hingga kedalaman 7 cm. Saat pengeboran posisi mata bor miring 45o
  2. Suntikan 10 cc larutan yang terbuat dari campuran pupuk NPK dan hormon mengandung giberelin pada setiap lubang
  3. Sebulan kemudian pohon mulai berbunga. Berikan pupuk kandang sebanyak 125 kg. Sebelum pemupukan, buat parit kecil di sekitar area perakaran yang jaraknya sejajar lebar tajuk. Taburkan pupuk kandang ke dalam parit, lalu timbun dengan tanah
  4. Siram pupuk kandang hingga basah agar pupuk meresap ke area perakaran
  5. Saat berbunga tanaman butuh air dan hara cukup. Lakukan penyiraman sekaligus pemupukan dengan sistem infus. Caranya, isi drum berkapasitas 200 l dengan air sebanyak 2/3 bagian drum, lalu celupkan sekarung pupuk kandang, serta 33 g NPK dan 17 g KNO3. Lubangi sisi bagian bawah drum selebar paku. Dari sanalah larutan mengalir membasahi lahan. Larutan biasanya akan habis dalam 2 hari. Ulangi pemberian pupuk hingga panen
  6. Empat bulan setelah berbunga lengkeng lokal siap panen.
  7. Setelah panen berikan kembali pupuk dengan dosis sama seperti disebutkan pada poin 3. Sebulan kemudian tunas mulai bermunculan. Jika tunas sudah berubah menjadi daun dewasa, lengkeng siap  dibuahkan kembali.

Fiber Glass

Bahan fiberglass beli tadi di toko kimia

1. mat atau serat fiber 
Imageharga : 26 ribu per kilo saya beli setengah kilo
merupakan bahan pembuat Fiberglass yang berupa anyaman mirip kain dan terdiri dari beberapa model, dari model anyaman halus sampai dengan anyaman yang kasar atau besar dan jarang-jarang. fungsinya sendiri sebagai pelapis campuran adonan dasar Fiberglass, oh ia mat ini cukup gatal bila terkena kulit

2. resin
Image
harga : 30 ribu perkilo saya beli ya sekilo seplastik itu
resin ini bermacam-macam juga bro ada resin bening, butek ada juga yang resin akrilik bahan nya cairan kental fungsinya ya sebagai bahan dasar pembuatan fiberglass istilahnya sebagail lemnya.


3. katalis
Imagekatalis 12 ribu sebotol kecil
katalis sendiri fungsinya buat hardener biar resin bisa kering makin banyak mencampur katalis ini makin cepet juga resin nya mengering




4. Talek Fiber
IMG00167-20130827-1223
talek fiber harga 5 ribu per killo
Bentuk dan teksturnya mirip dengan tepung terigu fingsinya ini dicampur dengan resin supaya volumenya bertambah intinya biar lebih ekonomis jadi pengunaan resinnya tidak terlalu banyak



TERLALU BANYAK MENGGUNAKAN KATALIS
Pertanyaan :
Resin bening dan katalis saya campurkan lalu tuangkan ke cetakan jelly 1/2 bagian saja, diamkan sampai kering. Setelah kering, saya taruh gliter-gliter diatasnya lalu tuangkan lagi adonan resin bening+katalis ke cetakan jelly sampai penuh, diamkan beberapa saat. Apa yang terjadi??? Terdengar letupan-letupan di sertai keluarnya asap dan akhirnya adonan pecah seperti pecahan kaca. Mengapa demikian??

Jawaban : 
Hal tersebut disebabkan katalis yang di campur ke resin terlalu banyak sehingga adonan yang dihasilkan dari campuran kedua bahan kimia tersebut terlalu panas dan mengakibatkan adonan menjadi pecah
Solusi :
Ambil contoh perbandingan resin : katalis = 2 sdm resin : 2 tetes katalis)

Monday, February 3, 2014

Teras dan Guludan

Fungsi guludan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengurangi persaingan makanan antara tanaman utama dengan gulma rumput rumputan yang berakar pendek. Guludan ini dilakukan dengan pengurukan tanah sehingga perakaran gulma rerumputan tidak bersaing langsung dengan perakaran tanaman
2. Menyediakan parit parit irigasi sehingga mengurangi erosi tanah dan pupuk pada permukaan tanaman dan mencegah terendamnya akar tanaman
3. Menghambat aliran permukaan
4. Memperbesar penyerapan air ke tanah
---

Source Article: BebasBanjir2015http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/teras-2/

Sedangkan menurut Sukartaatmadja (2004), teras adalah bangunan konservasi tanah dan air secara mekanis yang dibuat untuk memperpendek panjang lereng dan atau memperkecil kemiringan lereng dengan jalan penggalian dan pengurugan tanah melintang lereng. Tujuan pembuatan teras adalah untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan (run off) dan memperbesar peresapan air, sehingga kehilangan tanah berkurang.

Teras berfungsi mengurangi panjang lereng dan menahan air, sehingga mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan, dan memungkinkan penyerapan air oleh tanah. Dengan demikian erosi berkurang. (Arsyad, 1989).
Menurut Yuliarta et al (2002), manfaat teras adalah mengurangi kecepatan aliran permukaan sehingga daya kikis terhadap tanah dan erosi diperkecil, memperbesar peresapan air ke dalam tanah dan menampung dan mengendalikan kecepatan dan arah aliran permukaan menuju ke tempat yang lebih rendah secara aman.

Beberapa teknik konservasi tanah dengan teras sering adalah : teras bangku, teras kredit, individu. Dari teknik konservasi tersebut di atas salah satu teras guludan merupakan konservasi tanah yang relatif mudah dan murah biayanya. Hal ini lebih dapat di laksanakan oleh petani dengan keterbatasan modal yang dimiliki oleh petani pada umumnya.

-----

Source Article:   Greenspirit.blogspot.com http://greenspiritblog.blogspot.com/2012/04/upaya-konservasi-di-kawasan-lahan.html

Strip Vegetasi

Lereng di kawasan miring pada umumnya berupa lereng tunggal sederhana sehingga mempunyai bidang permukaan seragam dan luas. Apabila lereng seperti ini dalam keadaan terbuka atau gundul maka tidak ada yang menghambat ketika terjadi limpasan permukaan. Limpasan permukaan akan mengalir dengan bebas sehingga mempunyai kekuatan yang sangat besar untuk menggerus dan mengangkut.

Upaya yang paling cepat, murah dan efektif untuk mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut adalah dengan menanam tanaman secara baris mengikuti garis kontur atau dikenal sebagai strip vegetasi. Cara ini sangat banyak diterapkan di kawasan berbukit dan bergunung di Filipina khususnya di Mindanao yang dikenal dengan Strip Vegetasi Alami (NVS : Natural Vegetation Strips).  Pada bidang lereng ditarik garis-garis kontur dengan jarak antara 5 – 10 m tergantung dari besarnya kemiringan. Pembuatan garis kontur merupakan proses yang sulit jika belum berpengalaman, sehingga perlu adanya pelatihan bagi para petani dan petugas lapangan. 


Jenis tanaman yang dipilih untuk strip vegetasi biasanya berupa kombinasi antara tanaman perdu seperti rumput, vetifer, jenis-jenis leguminosa (kaliandra), sampai beraneka jenis pohon.  Tanaman ditanam secara rapat sepanjang garis kontur yang sudah ditetapkan,  Tanaman seperti rumput gajah atau setaria dan vetifer bisa dipanen secara berkala tetapi tidak sampai membongkar rumpun atau perakarannya sehingga jika terjadi hujan dan limpasan permukaan barisan (strip) ini masih berfungsi sebagai penghalang aliran air. Adanya tanaman lain baik perdu maupun pohon yang bisa dipangkas akan memperkuat sistem untuk menghambat laju aliran air permukaan langsung ke arah bawah lereng. 

Teras Gulud


Teras gulud adalah barisan guludan yang dilengkapi dengan penguat guludan (bisa dari rumput alami) dan saluran air pada bagian lereng atasnya. Teras gulud umumnya dibangun pada lahan dengan kelerengan agak landai (<15%), berfungsi untuk menahan laju aliran permukaan dan meningkatkan penyerapan air ke dalam tanah.

Saluran air berfungsi untuk mengalirkan air aliran permukaan dari bidang olah ke saluran pembuangan air. Teras gulud yang dibuat sebaiknya dikombinasi dengan teras individu pada setiap pohon yang ditanam.








Teras Bangku


            




Seperti halnya teras gulud, teras bangku berguna untuk menurunkan laju aliran permukaan dan menahan erosi. Teras bangku dibuat dengan jalan memotong lereng dan meratakan tanah di bidang olah sehingga terjadi suatu deretan berbentuk tangga. Sebagian kecil saja dari kawasan di Pegunungan Kapur di Malang Selatan ini direkomendasikan teras bangku datar sebagai tempat tanaman pohon atau tanaman pangan dan sayuran dengan kombinasi strip vegetasi. Teras bangku ini memerlukan biaya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan teras bangku datar atau teras bangku berlawanan arah kemiringan.


Rorak dan Bangunan Penangkap Sedimen


Rorak adalah lobang tanah diantara tanaman pohon dan dibangun untuk menangkap limpasan danerosi (Gambar 3.14).  Rorak dapat konstruksi dalam 60 cm, lebar 50 cm, jarak 10-15 m, jarak baris 20 m (pada kelerengan landai) atau 10 m (pada kelerengan agak curam).

Rorak dapat dimodifikasi dengan membangun dinsing dan dasar dari semen, supaya tidak mudah runtuh. Agar biayanya menjadi lebih murah dan berfungsi efektif, maka lubang-lubang rorak perlu dibangun dengan ukuran yang agak besar, misalnya 2 m x 2 m x 2 m, menyerupai bak penampung air. Jika bak penampung sudah hampir penuh, maka sedimen harus dibersihkan agar berfungsi kembali. Bak penampung ini juga berfungsi sebagai tandon air pada musim kemarau.

Rorak semacam ini sesuai untuk lahan yang tidak terlalu curam dan belum diteras. Lahan agak berombak dengan kemiringan 2 – 15 %, membentuk sistem aliran yang kompleks, pada umumnyaditanami sayur-sayuran. Pada musim penghujan akan banyak sekali material tanah yang terangkut aliran, sehingga perlu adanya rorak (sediment trap) yang dibangun agak rapat satu sama lain.