Monday, February 10, 2014

Perlakuan Lengkeng Lokal Tua yang di-injeksi Hormon dan Larutan Pupuk Membuat Banjir Buah

Source Article: Sistem Pertanian Terpadu Integrated Farming. 

WebBlog: http://sistem-pertanian-terpadu.blogspot.com/2012/12/lengkeng-lokal-sekali-suntik-banjir-buah.html


Injeksi 200 cc larutan pupuk dan hormon, ternyata kunci buahkan lengkeng berumur 40 tahun itu. Sepanjang hidup baru kali itu pohon lengkeng itu berbuah.
Isto Suwarno, seorang ayah beranak tiga yang tinggal di kawasan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Dua tahun belakangan perilaku Isto Suwarno tak ubahnya seorang dokter. Ia akrab dengan peralatan medis seperti obat-obatan dan jarum suntik. Namun, “pasien” Isto bukanlah orang sakit, melainkan para pemilik pohon lengkeng lokal. Keluhan “pasien” Isto itu seluruhnya sama: pohon lengkeng lokal mereka enggan berbuah. “Pasien” terakhir Isto tetangganya. Ia mengeluh pohon lengkeng lokal miliknya belum pernah sekali pun berbuah. Padahal, umur pohon kerabat rambutan itu sudah 40 tahun. Pertumbuhan pohon pun subur. Tajuknya rimbun diselimuti daun yang hijau segar.

Menurut Kepala Pusat Kajian Buah Tropis Institut Pertanian Bogor (IPB), Sobir PhD, menduga lengkeng lokal enggan berbuah lantaran tumbuh di luar habitat. 

Nephelium longan lokal lazimnya tumbuh subur dan rajin berbuah di daerah berketinggian lebih dari 600 m dpl seperti di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Sementara “pasien” Isto menanam lengkeng lokal di kawasan Prambanan, yang notabene merupakan dataran rendah berketinggian 100—200m dpl.

Pada Oktober 2010, Isto menyambangi pohon lengkeng lokal itu. Mula-mula ia melakukan “diagnosis” dengan memperhatikan secara seksama seluruh kondisi tajuk. Hasil “diagnosis” menunjukkan, tak satu pun ditemukan tunas baru muncul. Kondisi tanaman sehat dan subur. “Jika sudah tak ada daun baru yang muncul, baru diambil tindakan,” tuturnya.

Injeksi dengan Larutan Hormon dan Pupuk Berimbang.
Isto lantas mempersiapkan peralatan berupa bor dan jarum suntik. Ia lalu membuat 20 lubang di sekeliling pangkal batang. Lubang dibuat menggunakan mata bor berdiameter 1 cm hingga kedalaman 7 cm. Saat pengeboran posisi mata bor miring hingga 450.  Pada setiap lubang itu Isto menyuntikkan 10 cc larutan yang terdiri atas campuran pupuk NPK berimbang dan hormon perangsang bunga hasil racikan sendiri antara lain mengandung giberelin. Setelah itu lubang disumbat menggunakan potongan styrofoam untuk mencegah kontaminasi cendawan dan bakteri penyebab penyakit.

Menurut Yos Sutiyoso, ahli pupuk di Jakarta, kondisi daun yang seluruhnya hijau tua menandakan rasio karbon dan nitrogen (C/N ratio) tanaman tinggi.  Pada kondisi itu tanaman siap beralih dari fase pertumbuhan vegetatif ke generatif yang ditandai dengan munculnya bunga.

Sebulan setelah itu, pada November 2010 setelah perlakuan, lengkeng lokal berumur hampir setengah abad itu mulai berbunga. Tangkai bunga menyembul hampir di seluruh tajuk. Saat pohon tengah semarak bunga itu Isto mulai memupuk.  Sebanyak 5 karung atau setara 125 kg pupuk kandang asal kotoran sapi yang sudah terurai dimasukkan ke dalam parit yang dibuat mengelilingi batang. “Pemupukan saat tanaman berbunga penting karena tanaman butuh energi ekstra untuk pembentukan buah,” kata Isto.

Larutan Nutrisi Tambahan
Isto juga memberikan larutan infus berisi hara berkalium tinggi langsung ke daerah perakaran menggunakan sebuah drum yang dilubangi bagian sisi bawahnya (lihat boks). 

Menurut Yos, unsur kalium tinggi sangat diperlukan saat pembentukan buah. “Kalium membantu pembentukan protein dan karbohidrat,” katanya. Dengan begitu kadar pati yang terbentuk dalam buah tinggi sehingga buah pun semakin manis.

Larutan “infus” dalam drum biasanya habis setelah 2 hari. Setelah habis drum diisi kembali dengan air dan pupuk dengan dosis sama. Infus diberikan hingga panen yakni 4 bulan setelah berbunga. Sampai panen Isto menghabiskan 50 kg pupuk kandang, 2 kg NPK dan 1 kg KNO3. Berkat perlakuan itu, pada awal Maret 2011 dari pohon umur 40 tahun dituai 400 kg lengkeng. Saat diukur dengan refraktometer tingkat kemanisan buah mencapai 190 briks.
Hasil panen hingga 400 kg dari pohon yang baru pertama kali berbuah ini patut diacungi jempol. Asumsi kerabat leci itu enggan berbuah di dataran rendah terpatahkan. Panen itu pun terjadi di saat pohon lengkeng lokal lain mogok berbuah akibat iklim yang tidak menentu.

Memberikan Hasil yang Sama
Perlakuan sama terbukti juga mampu membuat 47 pohon lengkeng lokal berumur 15—25 tahun yang tumbuh di lingkungan kompleks Akademi Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) di Yogyakarta banjir buah. Pun 3 lengkeng lokal umur 9 tahun yang tumbuh di kawasan kampus Sekolah Tinggi Teknologi Angkasa Pura di Yogyakarta.

Menurut Sobir, aplikasi perangsangan buah dan pemupukan melalui injeksi lebih efektif untuk merangsang pembuahan. Itu terjadi karena nutrisi dan hormon langsung didistribusikan ke seluruh bagian tanaman melalui jaringan pembuluh. Jika lewat penyiraman atau penyemprotan ada kemungkinan unsur hara hilang karena menguap atau mengalir di permukaan tanah karena tanah terlalu padat,” ujar Sobir. Hanya saja aplikasi injeksi itu perlu tenaga ekstra bila diterapkan pada kebun berskala luas.

Isto menghitung aplikasi pupuk dan hormon perangsang buah dengan teknik injeksi lebih murah ketimbang dengan cara penyiraman. “Dosis pupuk yang digunakan lebih hemat, tetapi konsentrasinya lebih pekat,” kata Isto. Pada teknik konvensional, biaya pupuk dan hormon  mencapai Rp800.000/pohon. Dengan teknik injeksi cukup Rp50.000.

Setelah panen, Isto kembali memberikan 125 kg pupuk kandang. Tujuannya agar kondisi tanaman kembali pulih setelah energinya habis terkuras untuk menghasilkan buah. Sebulan kemudian biasanya mulai muncul tunas-tunas baru. Jika seluruh tunas sudah menjadi daun dewasa,  lengkeng pun dapat dibuahkan kembali dengan injeksi. (Imam Wiguna)

Injeksi ala Isto
  1. Lubangi pohon di sekeliling pangkal batang menggunakan bor berdiameter 1 cm hingga kedalaman 7 cm. Saat pengeboran posisi mata bor miring 45o
  2. Suntikan 10 cc larutan yang terbuat dari campuran pupuk NPK dan hormon mengandung giberelin pada setiap lubang
  3. Sebulan kemudian pohon mulai berbunga. Berikan pupuk kandang sebanyak 125 kg. Sebelum pemupukan, buat parit kecil di sekitar area perakaran yang jaraknya sejajar lebar tajuk. Taburkan pupuk kandang ke dalam parit, lalu timbun dengan tanah
  4. Siram pupuk kandang hingga basah agar pupuk meresap ke area perakaran
  5. Saat berbunga tanaman butuh air dan hara cukup. Lakukan penyiraman sekaligus pemupukan dengan sistem infus. Caranya, isi drum berkapasitas 200 l dengan air sebanyak 2/3 bagian drum, lalu celupkan sekarung pupuk kandang, serta 33 g NPK dan 17 g KNO3. Lubangi sisi bagian bawah drum selebar paku. Dari sanalah larutan mengalir membasahi lahan. Larutan biasanya akan habis dalam 2 hari. Ulangi pemberian pupuk hingga panen
  6. Empat bulan setelah berbunga lengkeng lokal siap panen.
  7. Setelah panen berikan kembali pupuk dengan dosis sama seperti disebutkan pada poin 3. Sebulan kemudian tunas mulai bermunculan. Jika tunas sudah berubah menjadi daun dewasa, lengkeng siap  dibuahkan kembali.

No comments:

Post a Comment